Kapak terbuat dari kayu berwarna tua dengan kepalanya terbuat dari batu yang diikat dengan lilitan rotan.

Alat irama terdiri dari empat batang rotan yang saling terkait di dua tempat. Pada kedua batang rotan diikatkan tali terbuat dari serat kulit kayu dengan biji-bijian yang terpasang padanya. Pada acara tarian alat ini dibawa sebagai "ekor".

Ukiran terbuat dari kayu berwarna tua, yang menggambarkan ukiran tiga sosok manusia.

Perisai terbuat dari kayu berwarna merah kecokelatan dan berukiran tiga sosok manusia yang duduk di bagian atas. Perisai itu dihiasi ukir-ukiran timbul berpola abstrak. Dibagian tengahnya secara vertikal terdapat ukiran dua penyu dan sebuah figur menyerupai ikan.

Kotak (kabila) berbentuk bundar terbuat dari anyaman cabik-cabik daun dari berbagai ketebalan. Sekeliling permukaan kotak dan penutupnya dianyam macam-macam motif pakai warna-warna primer. Kabila itu dilengkapi dengan penutup dan pegangan.

Rok untuk wanita. Rok ini terbuat dari rumput berwarna merah yang dikaitkan pada seutas tali hasil anyaman serat kulit kayu. Rok dihiasi lajur-lajur horizontal berwarna hitam.

Tabung untuk menyimpan dan membawa anak-anak panah. Tabung ini terbuat dari bambu berhiasan motif-motif geometris. Dapat dikenali sosok manusia atau binatang. Tabung berisi empat mata panah terbuat dari tulang daun.

Seruling terbuat dari bambu dilengkapi lubang-lubang yang dibuat menggunakan paku panas. Seruling ini dibuat seorang wanita yang pernah membentuk suatu paduan suara anak-anak Papua

Sisir bergigi duabelas terbuat dari kayu, yang mana bagian atas dihiasi motif-motif ukiran yang bercermin.

Dompet terbuat dari rajutan tali serat kulit kayu dihiasi dengan lajur-lajur horizontal terbuat dari serat (mungkin asal anggrek) berwarna cokelat dan kuning. Sampulnya meruncing sampai menjadi tali penutup